Jumat, 06 April 2012

tak berjudul

setiap waktu engkau tersenyum
sudut matamu memancarkan cahaya
menggoyakan jiwa yang rentan
kerinduan yang tertahan
duka dalam yang tersembunyi

alunan gerakmu bagai ombak
kata-katamu riuh bagai gerimis
seperti angin tak pernah diam
selalu beranjak setiap saat menebarkan jala asmara
tak mampu menggenggam semua angan

meninggalkan kesejukan dalam hati
menaburkan aroma cinta saat terlintas
kau tanam ladang gersang
dengan benih kerinduan
entah sampai kapan menipu diri

aku terdiam tak bersuara
meski gemuruh datang silih berganti
membasuh debu yang lekat dalam jiwa
aku menunggu hujan turun
aku berharap badai datang

Posting Komentar

Malu bertanya sesat dijalan!