fajar kian menyingsing
daun-daun basah mulai mengering
suara hewan-hewan nyaris tak terdengar
lalu lalang tapak mesin kokoh melintas
sesosok pemuda tersungkur
terbuai oleh lembutnya kapuk tebal
terlihat jelas dipinggiran jalan
kakek-nenek renta tertidur lelap
tangan-tangan iba melintas
memberikan logam-logam berharga
tangan-tangan kasar mengetahui
mengusir paksa pergi dari tempatnya
tetesan air mata mengucuri dahinya
tertahan rasa ingin berteriak
seakan tuhan tak memberikan kesempatan
puluhan orang membungkap acuh tak acuh
kadang mereka berfikir
tapi mereka tidak mengangkatnya
terkadang kakek berfikir
apa yang telah membuatnya seperti ini
mereka terjajah oleh ketidak adilan hidup
kakek dan nenek itulah yang merdekakan ini
terlihat dari pakaian yang dipakai
bahwa beliau adalah pejuang bangsa
kulit legam terbakar terik matahari
terbakar oleh kerasnya kehidupan
mimpinya untuk hidup makmur
tertimbun oleh megahnya bangunan
bersama sejarah-sejarah usang
yang terabaikan sia-sia oleh zaman
pahlawan putih - R. teguh oetomo
Posting Komentar
Malu bertanya sesat dijalan!